Skip to main content

Validitas dan Reliabilitas

Seperti yang telah kita lihat dalam poster, berikut penjelasannya:

Validitas
Dalam uji validitas terdapat tiga jenis pengujian yaitu:
  • Validitas Konten, validitas ini diterapkan dengan melakukan review literatur, survey validasi isi, survey kepada ahli dalam bidangnya, dan mengeliminasi item-item yang tidak signifikan dengan tujuan isi dalam instrumen dapat mencakup tujuan penting dalam penelitian.
  • Validitas Konstruk, tahap ini diperoleh dari pendapat para ahli mengenai aspek pada instrumen yang akan diukur dan tujuan yang ingin dicapai.
  • Validitas Empiris, pada validitas ini akan dilakukan perbandingan antara instrumen dengan fakta secara realita. Digunakan perhitungan dengan teknik korelasi Pearson Product Moment dengan rumus: 

Melalui perhitungan tersebut akan didapatkan nilai r hitung yang kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel. Perbandingan tersebut menghasilkan asumsi: 

  • Alat ukur akan dinyatakan valid ketika nilai r hitung > r tabel dengan signifikansi alpha sebesar 0,05. 
  • Alat ukur akan dinyatakan tidak valid ketika nilai r hitung < r tabel.

Reliabilitas
Untuk menguji kereliabelan instrumen, dapat digunakan dua metode berikut:
  • Metode Gabungan, metode ini dilakukan dengan cara menguji dua instrumen dengan makna yang sama kepada responden yang sama dan mengkorelasikan hasil uji tersebut secara silang.
  • Metode Konsistensi Internal, metode ini menggunakan skala pengukuran tertentu untuk mencapai hasil pengujian dari pertanyaan yang ada dalam instrumen. Berikut beberapa cara yang dapat digunakan dalam metode ini:
- Spearman Brown, dengan rumus:
- Kuder Richardson 20 (untuk instrumen dengan jawaban dikotomi), dengan rumus:
- Kuder Richardson 21 (untuk instrumen dengan jawaban kotomi), dengan rumus:
- Alfa Cronbach's (untuk instrumen dengan jawaban interval atau essay), dengan rumus:

Uji Test-Retest
    Salah satu uji reliabilitas yang sering digunakan yaitu uji Test-Retest dimana dalam uji ini mengutamakan stabilitas skor uji dari responden yang sama pada dua atau lebih kesempatan uji yang berbeda. Meskipun pada realita uji ini memiliki kekurangan yaitu responden dapat mengingat dan menggunakan jawaban yang sama ketika uji kedua atau berikutnya, namun Test-Retest masih banyak digunakan para peneliti karena dinilai dapat mengukur kestabilan uji dengan baik.
        Dengan menggunakan rumus seperti pada poster di atas akan didapatkan skor uji yang kemudian dibandingkan dengan skor standar uji Test-Retest dengan estimasi 0,90 yang dapat dikatakan alat uji reliabel jika melebihi skor standar uji tersebut.  



Sekian poster dan penjelasan yang dapat saya bagikan, kurang lebihnya mohon maaf. Jika terdapat hal yang kurang tepat atau tambahan dapat disampaikan melalui kolom komentar. 
Mari kita belajar bersama! 
See ya👸






Comments

Popular posts from this blog

Analisis N-Gain secara manual menggunakan Excel dan aplikasi SPSS

Hallo teman-teman! Kita akan belajar bersama lagi tentang Analisis N-Gain menggunakan perhitungan manual dengan Excel dan menggunakan aplikasi SPSS. Kali ini saya menyajikannya dalam bentuk video. Semoga bermanfaat 😃😉 Video Analisis N-Gain secara manual dan SPSS

ANAVA 1

Hallo teman-teman! Kita akan belajar bersama lagi tentang Anava 1 yang berisikan prasyarat analisis, Anava satu jalur, dan Non-parametrik yang sesuai. Kali ini saya merangkumnya dalam sebuah gambar. Semoga bermanfaat 😃😉